BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk
menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan
dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien
secara rasional, sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal dengan
tenang.Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan medik
dasar. Dari definisi tersebut adalah asumsi tentang individu yaitu : Individu
perlu untuk mempertahankan keseimbangan
fisiologis dan emosional,Individu memerlukan bantuan untuk memperoleh kesehatan
dan kemandirian atau meninggal dengan damai,Individu membutuhkan kekuatan yang
diperlukan, keinginan atau pengetahuan untuk mencapai atau mempertahankan kesehatan.
Peranan perawat membantu individu sehat sakit dengan suatu
cara penambah atau pelengkap (supplementary atau emplementary). Perawat sebagai
partner penolong pasien dan kalau perlu sebagai pengganti bagi pasien.Focus
perawat adalah menolong pasien dan keluarga untuk memperoleh kebebasan dalam
hal memenuhi 14 kebutuhan dasar yaitu : Bernapas normal, Makan dan minum adekuat, Eliminasi
sampah tubuh, Bergerak dan mempertahankan posisi yang diinginkan,Tidur dan istirahat tubuh,Memilih
baju yang cocok,Mempertahankan temperature dalam rentang normal dengan mengatur
pakaian dan memodifikasi Menjaga lingkunganserta menjaga tubuh.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model,
konsep dan teori keperawatan?
2. Bagaimana pengertian model, konsep
dan teori keperawatan menurut para ahli?
C.
Tujuan
1. Tujuan
Umum
Agar mahasiswa mengetahui tentang Model,
konsep dan teori keperawatan.
2. Tujuan
Khusus
Agar mahasiswa dapat
mengetahui/menguasai tentang Model,
konsep dan teori keperawatan menurut
para ahli dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep, Model
dan Teori Keperawatan
Konsep merupakan suatu ide di mana
terdapat kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi symbol-simbol yang
nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan suatu ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan
yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yagn di dasari oleh
fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolute atau bukti secara
langsung.
Teori keperawatan menurut Barnum
tahun 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena
mengenai keperawatan. Melalui teori keperawatan dapat di bedakan apakah
keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya.
Teori keperawatan digunakan untuk
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini
mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dlam batas kewenangan
seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung
komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model ;
adanya tujuan praktek yang ingin di capai dalam memberikan pelayanan kepada
kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan san keterampilan dalam hal ini
dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.
B.
Karakteristik
Teori Keperawatan
Teori
keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan
konsep keperawatan, juga mempunyai karakteristik diantaranya :
1.
Teori
keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan
dengan hal- hal nyata dalam keperawatan. Sehingga teori keperawatan didasarkan
pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam.
2.
Teori
keperawtan juga digunakan berdasarkan alas an-alasan yang sesuai dengan
kenyataan yang ada.
3.
Teori
harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep
keperawatan.
4.
Dalam
menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat
digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan.
5.
Teori
dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman
praktek keperawatan.
Dalam
perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang dapat
mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri di antaranya : filisofi dari
Florence Nigtingale, kebudayaan, system pendidikan, serta pengembangan ilmu
keperawatan.
1.
Filisofi
Florence Nigtingale
Florence
merupakan salah satu pendiri yang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang
melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam
menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang di kenal teori
lingkungannya. Selain Florence juga juga membuat standar pada pendidikan
keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau
juga membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan
pada orang yang sakit dengan yanf\g sehat.
2.Kebudayaan
Kebudayaan yang mempunyai pengaruh
dalam perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan
bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukn oleh
wanita karena mempunya jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi
perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperewatan sebagai profesi yang mandiri,
demikian juga dahulu budaya budaya perawat langsung di bawah pengawasan dokter,
dengan berjalannya dan di akuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak
dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan di
bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam
menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3. System pendidikan
Pada system
pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan.
Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai system dan kurikulum keperawatan
yang jelas, akan tetapi sekarang
keperawatan telah mempunyai system pendidikan keperawatan yang terarah sesuai
dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang
dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
4. Pengembangan ilmu keperawatan
Pengembangan
ilmu keperawatan di tandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar
menjadi ilmu keparawatan klimik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan
cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan
pada tahun-tahun yang akan datang aka nada cabang ilmu keperawatan yang khusus
atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keparawatan sehingga
teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau lingkup
bidang ilmu keperawatan.
C.
Tujuan Teori
Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu
bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengmbangan profesi keperawatan
memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
1.
Adanya
teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan-kenyataan yang di hadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk
tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai masalah dapat
teratasi.
2.
Adanya
teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
pegetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan , kemudian dapat memberikan dasar
dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3.
Adanya
teori keperawatan membantu proses penyelesaian .asalah dalam keperawatan dengan
memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan, sehingg segala
bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4.
Adanya
teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat
terus bertambah dan berkurang.
D.
Pandangan Beberapa
Ahli tentang Model,Konsep dan Teori Keperawatan
Pandangan model, konsep, dan teori
ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan
dalam memenuhikebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup
pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan. Dala keperawatan
terdapat beberapa model konsep keperawatanberdasarkan pandangan ahli dalam
bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang mendasarinya, tujuan
yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang ada. Beberapa model
konsep keperawatan tersebut antara lain :
a.
Model,konsep,
dan teori keperawatan Dorothea Orem
Model konsepnya
dikenal dengan Model Self Care memberikan
pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan di pandanga dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan
keadaan sehat dan sakit.
Model self care (perawatan diri)
ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan diantaranya dalam
pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan self care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan
keputusan, dijadikan sebagai padoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki
adanya self care dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia, seseorang
mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain
dalam memelihara kesejahteraan. Self care merupakan perubahan tingkah laku
secara lambat dan terus menerus didukung pengalaman social sebagai hubungan
interpersonal, self care akan hati diri seseorang dan dapat mempengaruhi dalam perubahan konsep
diri.
Dalam
pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar, Orem
membagi dalam kelompok kebutuhan dasar. Terdiri dari pemeliharaan dalam
pengambilan udara, pemeliharaan pangambilan air, dalam pangambilan makanan,
kebutuhan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi social, kebutuhan akan
pencegahan pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat dan kebutuhan dalam
perkembangan kelompok social sesuai dengan potensi, pengetahuan dan keinginan
manusia.
·
Teori
keperawatan Orem
Pandangan
teori orem dalam tatanan pelayanan keperawatan di tujukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri dalam kebutuhannya. Dalam
konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan bentuk teori slf care,diantaranya
:
1.
Perawatan
Perawatan Diri Sendiri (self care)
Orem
mengemukakan bahwa self care meliputi :
(1). Self care sendiri, yang merupakan
aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan individu itu sendiri
dalam memenuhiserta mempertahankan kehidupan,kesehatan, dan kesejahteraan.
(2). Self care agency merupakan suatu
kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat
dipengaruhi oleh usia perkembangan sosiokulturasi, kesehatan dll.
(3). Adanya tuntutan dan permintaan
dalam perawatan diri sendiri, yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan
dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan
alat dalam tindakan yang tepat.
(4). Kebutuhan self care merupakan suatu
tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang
bersifat Universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam
upaya mempertahankan fungsi tubuh self care yang bersifat universal itu adalah
aktivitas sehari-hari (ADL) dengan mengelompokan ke dalam kebutuhan dasar manusianya,
sifat dari self care selanjutnay adalah untuk perkembangan kepercayaan diri
serta ditujukan pada penyimpangan kesehatan yang memiliki ciri perawatan yang
diberikan dalan kondisi sakit atau dalam penyembuhan.
2.
Self Care Defisit
Merupakan bagian
penting dalam perawatan umum dimana segala perencanaan keperawatandiberikan
pada saat perawat dibutuhkan yang dapat di terapkan pada uang belum dewasa,
atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan
kemampuan dalam perawatan dan penuntutan dalam peningkatan self care baik
secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu
proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut,
diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagi pembimbing orang
lain, member support, meningkatkan pengembangan lingkungan pribadi serta
mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
Dalam praktek
keperawatan Orem melakukan identifikasi kegiatan praktek dengan melibatkan
pasiendan keluarga dalam pemecahan masalah, menentukan kapan dan bagaimana
pasien memerlukan bantuan keperawatan, bertanggung jawab terhadap keinginan,
permintaan, serta kebutuhan pasien, mempersiapkan bantuan secara teratur bagi
pasien dan mengkoordinasi serta mengintegrasikan keperawatan dalam kehidupan
sehari-hari pada pasien.
·
Teori system
keperawatan Orem
Merupakan teori yang menguraikan
secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat
atau pasien sendiri yang didasari Orem yaitu mengemukakan tentang pemenuhan
kebutuhan diri sendiri kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam melakukan
perawatan mandiri. Dalam pandangan teori system ini Orem memberikan
identifikasi dalam system pelayanan keperawatan diantaranya :
1.
System
bantuan secaara penuh (wholly Compensatory System)
Merupakan suatu
tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara
mandiri yang memrlukan bantuan dalam pergerakan,pengontrolan dan ambulasi serta
adanya manipulasi gerakan. Pemberian bantuan secara system ini dapat dilakukan
pada orang yang tidak mampu melakukan aktivitas dengan sengaja seperti pada
pasien koma pada pasien sadar dan mungkin masih dapat membuat suatu pengamatan
dan penilaian tentang cedera atau masalah yang lain akan tetapi tidak mampu
dalam melakukan yang memerlukan ambulasi atau manipulasi gerakan, seperti pada
pasien yang praktur vetebrata dan pada pasien yang tidak mampu mengurus
sendiri, membuat penilain serta keputusan dalam self carenya dan pasien
tersebut masih mampu melakukan ambulasi dan mungkin dapat melakukan beberapa
tidakan self care-nya melalui bimbingan secara continue seperti pada pasien
retardasi mental.
2.
System
bantuan sebagian (partially compensatory system)
Merupakan system dalam pemberian
perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan
bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post operasi abdomen di mana
pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan , gosok gigi, cuci muka akan
tetapi butuh pertolngan perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka.
3.
System
suportif dan edukatif
Merupakan system bantuan yang diberikan
pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu
memrlukan perawatan secara mandiri. System ini dilakukan agar pasien mampu
melakukan tindakan eperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Pemberian system
ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi dalam pengaturan
kelahiran.
Dalam pandangan tentang teori dan
konsep keperawatan, orem mempunyai pandangan bahwa teori dan konsep dilakukan
untuk merefleksikan antara individu dengan lingkungan, menggambarkan apa yang
merekan lakukan, menggunakan kreasi dalam berpikir dan berkomunikasi, serta
dalam melakukan perbuatan seharusnya sesuai dengan diri dan lingkungan sehingga
dalam prakteknya Orem menggunakan langkah dalam keperawatan yang dibutuhkan, menganalisis
dan menginterpretasikan dengan membuat keputusan, merancang system perawatan
dengan merencanakan perawatan sesuai dengan system perawatan uang akan
diberikan dalam memenuhi keteratasan perawatan diri sendiri mengatasi masalah
keterbatasan serta mempertahankan dan menjaga kemampuan pasien dalam perawatan
diri.
b.
Model konsep dan
teori keperawatan Sister Calista Roy
Merupakan model
dalam keperawatan yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan
kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku secara adaftif serta mampu
merubah perilaku yang mal adaftif. Sebagai individu dan makhluk holistic
memiliki system adaptif yang selalu beradaptasi secara keseluruhan. Dalam
memahami model konsep ini , CallistaRoy mengemukakan konsep keperawatan dengan
model adaptasi yangmemiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang
dimilikinya diantaranya :
1.
Manusia
sebagai makhluk biologi, psikologi dan social yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.
2.
Untuk
mencapai suatu hemeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi
sesuai dengan perubahan yang terjadi.
3.
Terdapat
tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy diantaranya:
a.
Focal
stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap seorang individu.
b.
Konstektual
stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, dan baik stimulus
internal maupun eksternal, yang dapat memengaruhi, kemudian dilakukan
observasi, diukur secara subjektif.
c.
Residual
stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan cirri tambahan yang ada atau
sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar
dilakukan observasi.
4.
System
adaptasi memiliki 4 mode adaptasi diantaranya : (1). Fungsi fisioligi komponen
system adaptasi ini yang adaptasi fisioligis diantaranya oksigenasi, nutrisi, eleminasi,
aktifita dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan fungsi neurologis
dan fungsi endoktrin; (2). Konsep diri yang mempunyai pengrtian bagaimana
seseorang mengenal pola-pola interaksi social yang berhubungan dengan orang
lain; (3). Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dalam
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi social dalam
berhubunga dengan orang lain; (4). Inter dependent merupakan kemampuan mengenal
pola-pola tentang kasih saying, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara
interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.
5.
Dalam
proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energy agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangn, reproduksi dan
keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan untuk meningkatkan respon adaptif.
c.
Model konsep dan
keperawata Virginia Handerson
Model konsep
keperawatan yang dijelaskan oleh Virgiana
adalan model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran
tugan perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit atau sehat dengan
memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan
damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari
keyakinan dan nilai yang dimilikinya diantaranya :
(1). Manusia
akan mengalami perkembangan,pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang
kehidupan
(2). Dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak
lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi okeh pola asuh,
lingkungan dan kesehatan
(3). Dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokan menjaditiga
kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan
aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.
Aktivitas sehari-hari yang
disampaikan oleh handerson terseut adalan berikut aktivitas bernafas secara
normal, aktivitas minum dan makan sesuai dengan kebutuhan aktivitas eleminasi
secara normal, aktivitas bergerak dan memelihara postur tubuh aktivitas tidur
dan istirahat, aktivitas membuka dan memakai pakaian, aktifitas mempertahankan
suhu tubuh normal dengan berpakaian dan modifikasi lingkungan, aktivitas
memelihara kebersihan tubuh dan berhias diri, mencegah kecelakaan dan bahaya,
berkomunikasi, beribadah, bermain dan rekreasi. Bekerja, belajar, atau
memuaskan keingintahuan.
d.
Model konsep dan
teori keperawatan Betty Neumen
Model konsep yang dikemukakan oleh
Betty Neumen ini adalah konsep healty
care system yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatn
yagn di tujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.
Garis pertahanan diri pada komunitas
tersebut meliputi garis pertahanan fleksibel yaitu ketersediaan dana pelayanan
kesehatan, iklim, pekerjaan, dll. Garis pertahanan normal yang meliputi
ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat
pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan dan garis pertahanan resistan yang meliputi adanya ketersediaan
pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan masyakrakat, transportasi, tempat
rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah yang ada. Intervensi keperawatan
di arahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder
dan tersier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan keluarga
dalam lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Nouwman menggambarkan peran
perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Betty Nouwman dalam memahami konsep
keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma
yaitu memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang selalu mencari
keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variable yang utuh diantaranya :
fisiologis. Psikologis, sosiokultural,
dan spiritual, juga memandang pelayanan keperawatan akan dipengaruhi lingkungan
sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya dari gangguan
pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan
yang dinamis dari menghindari stressor.
Secara umu focus dari model konsep
keperawatan menurut Neuman ini berfokkus pada respons stressor serta
factor-faktor yang mempengaruhi adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan yang
seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya
reaksi tubuh akibat stressor. Upaya ersebut dapat juga dikatakan pencegahan
primer, sekunder dan tersier.
Pencgahan primer dapat meliputi
berbagai tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stresseor, mencegah
reaksi tubuh akibat stressor serta mendukung koping pada pasien secara
konstruktif. Pencegahan sekunder menurut Neuman meliputi berbagai tindakan
perawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit serta reaksi
tubuh lainnya karena adanya stressor dari pencegahan tersier dapat meliputi
pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan
lebih lanjut dari komplikasi sebuah penyakit. Upaya pencegahan tersebut
dipentingkan dengan adanya pendidikan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.
e.
Model konsep dan
teori keperawatan Jean Waston
Jean Waston
dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan
merawat manusia. Tolak ukur pandangan Waston ini memahami bahwa manusia
memiliki empat cabang kebutuhan manuisa yang saling berhubungan diantaranya
kebutuhan dasar biofisikial (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan
cairan dan makanan, kebutuhan eliminasi dan ventilasi, kebuthan
psikofisikial(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan
istirahat, kebutuhan seksual, kebutuha psikososial (kebutuhan untuk integrasi)
yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan
intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan
aktualisasi diri.
Gambar cabang kebutuhan
manusia menurut Waston
Berdasarkan
empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia adalah makhluk
yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehinga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik,
muntal dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran,
badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus
berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,
mengobati berbagai penyakit, dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
f.
Model konsep dan
teori keperawatan King
King memahami model konsep dan teori
keperawatan dengan menggunakan pendekatan system terbuka dalm ubungan interaksi
yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep
interaksi.
Dalam mencapai hubungan interaksi,
King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal,
interpersonal dan system social yang saling berhubungan yansatu dengan yang
lain, yang dapat di gambarkan sebagai berikut :
Gambar Hubungan system
personal,interpersonal dan sosial
Menurut King system personal
merupakan system terbuka di mana di dalamnya terdapat persepsi, adanya pola
tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktudan individu dan lingkungan,
kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu hun\bungan antara perawat dan
pasien serta hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat
dan pasien dalam menegakkan system social sesuai dengan situasi yang ada.
Melalui dasar system tersebut maka King memandang manusia merupakan individu
yang reaktif yakni yang beraksi terhadap situasi, orang dan objek. Manusia
sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan
sekarang yagn dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan sebagai makhluk
social manusia akan hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan
yang lain.
feedback
feedback
g.
model konsep dan
teori keperawatan Johnson
model konsep dan
teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan system perilaki,
dimna individu di pandang sebagai system perilaku yang ingin selalu mencapai
keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkkungan internal maupun eksternal juga
memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkannya. Sebagai suatu system tersebut, diantara komponen sub system
yang membentuk system perilaku menurut Johnson adalah :
1.
Ingestif yaitu sumber
dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam pencapaian
pengakuan dari lingkungan.
2.
Achievement, merupekan
tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang kreatif.
3.
Agresif, merupakan
bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dalam berbagai ancaman yang
ada di lingkungan.
4.
Eliminasi, merupakan
bentuk pengeluaran dalam segala sesuatu dari sampah atau barang yang tidak
berguna secara biologis.
5.
Seksual, digunakan
dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan di cintai.
6.
Gabungan/tambahan, merupakan
bentuk pemenuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan
penyesuaian dalm kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan hidup.
7.
Ketergantungan, merupakan
bagian yang membentuk system perilaku dalam mendapatkan bantuan, kedamaian,
keamanan, serta kepercayaan.
Berdasarkan subsistem tersebut di atas,
maka akan terbentuk sebuah system perilaku individu, sehingga Johnson memilki
pandangan bahwa dalam mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi
sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien
dalam hal ini adalh manusia yang mendpat bantan perawatan dengan keadaan
terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidakseimbangan penyesuain dengan
lingkungan. Status kesehatan ingin dicapai adalah meraka yang mampu berprilaku
untuk memelihara keseimbangan atau stabilita dengan lingkungan.
h.
Model konsep dan
teori keperawatan Martha E Rogers
Pendapat Martha dikenal dengan nama
manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Marth
berasumsi bahwa manusia adalah satu kesatuan yang utuh, memiliki sifat dan
karate yang berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia
selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi,
serta pada proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan
yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
Asumsi tersebut didasarkan pada
kekekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan
lilngkungannya, kemudian system ketersediaan sebagai suatu kesatuan yang utuh
serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep hemeodinamik yang terdiri
dari integritas,resonansi dan helicy.
a.
Integritas , berarti individu
sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat di pisahkan, dan salig
memengaruhi satu dengan yang lain.
b.
Resonansi, mengandung arti
bahwa proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan
berirama dengan frekuensi yang bervariasi.
c.
Helicy, merupakan proses
terjadinya interaksi antara manusia dengan lingkungan akan terjadi perubahan
baik perlahan-lahan maupun berlangsung dengan cepat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas pelayanan yang
diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau orang yang
bertanggung jawab atas perawatan mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada
mereka.
B.Saran
Diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui/menguasai tentang Model, konsep dan teori keperawatan menurut para ahli dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi,Arif.(2010).”Model Konsep dan Teori Keperawatan”.
Pustaka
Kedokteran : Jakarta
mas ijin ambil materi. mtrnwn. smga Alloh mmblas kbaikn anda. from abu aida
BalasHapusAmin Ya Robbal'alamiin mas,, semoga bermanfaat ☺
BalasHapus